Polkesmas Tetapkan PKL Daring Tanpa Libatkan Suara Mahasiswa

oleh -
Ilustrasi laptop dan stetoskop (Foto : tempo.co)

MAKASSAR, INTELLIGENT – Poltekkes Kemenkes Makassar (Polkesmas) telah menetapkan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terpadu Polkesmas akan diadakan secara daring atau online usai pelaksanaan hari lebaran mendatang.

Keputusan tersebut ditetapkan setelah diadakan rapat melalui aplikasi Zoom yang dihadiri oleh pihak Panitia PKL Terpadu, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Bupati Kabupaten Enrekang, Kepala Dinas Kesehatan dan Staf Kabupaten Enrekang.

Sebelumnya, pihak Polkesmas juga telah mengadakan rapat pembahasan kemungkinan PKL daring yang mengundang Koordinator Kabupaten dan Kecamatan sebagai perwakilan mahasiswa. Namun, dalam rapat terbarunya, mahasiswa tidak diundang untuk ikut andil dalam pengambilan keputusan pelaksanaan PKL daring tersebut.

Hal tersebut diungkapkan salah satu Koordinator Kabupaten dari Jurusan Farmasi, Nurfadhilah. Ia mengungkapkan bahwa pada rapat sebelumnya, Koordinator Kabupaten (Korkab) dan Koordinator Kecamatan (Korcam) telah berupaya memberikan kemungkinan kendala jika diadakan PKL daring, tetapi pihak Polkesmas terkesan tak acuh.

“Jadi disitu kami Korkab dan Korcam sampaikan langsung, apa kendala-kendala yang bisa terjadi kalau PKL dilaksanakan online, tapi dijawab begini, tidak perlu dibahas terlalu panjang karena belum pasti akan diadakan online. Tiba-tiba, dikasih kabar lagi kemarin kalau sudah fix online, tanpa ada pembicaraan juga dengan mahasiswa,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa dia berharap pelaksanaan PKL Terpadu tetap diadakan secara tatap muka di Kabupaten Enrekang. Hal tersebut memungkinkan sebab Pemerintah merancang aktivitas dapat kembali normal pada bulan Juni dan adanya Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi terkait perpanjangan masa belajar satu semester.

“Diberlakukan perpanjangan semester agar praktik-praktik seperti ini bisa tetap dilaksanakan di lapangan. Kampus jangan memaksakan PKL terlaksana secara online hanya karena takut wisuda tidak tepat waktu. Kita juga mahasiswa mau jadi alumni yang kompeten,” ujarnya, Sabtu (09/05).

Senada dengan Nurfadhilah, salah satu mahasiswa Jurusan Gizi, Andi Nur Faradillah turut mengutarakan kekecewaannya terkait pelaksanaan PKL daring. Meski dia setuju terkait kondisi yang tidak memungkinkan, tetapi ia merasa kompetensi yang akan didapatkan tidak maksimal.

“Tapi yang tidak setuju karena rasanya kurang dapat kompetensinya kalau tidak turun langsung ke lapangan. Apalagi Gizi, jika ingin mengetahui status gizi seseorang harus diukur langsung pengukuran antropometrinya,” tuturnya ketika diwawancarai oleh Kru Intelligent.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak panitia PKL Terpadu Polkesmas terkait keputusan tersebut. Pesan yang dilayangkan oleh Kru Intelligent kepada Ketua Panitia dan Sekretaris Panitia PKL Terpadu tidak digubris.

*Reporter : Kru-M11