Mengulang kembali kisah kita Saat semua baik-baik saja Pada jatuhnya sebuah tatap mata Kini segalanya telah berubah Sebuah virus menggemparkan Baca Selengkapnya . . .
Suara Kopi Hitam
Mungkin saja sedikit lelah Duduk dulu sambil tunggu kopi suguhan rakyat Kita ini jembatan bukan tukang gertak Kita ini orang Baca Selengkapnya . . .
Tak Ada yang Pasti
Menatap langit-langit kamar Ruang tak elak kapan berakhir Dentingan jam kian memenuhi diri Pagi dan malam, tanggal dan bulan kian Baca Selengkapnya . . .
Usai
Ada rasa yang telah usai Antara aku dan gadis bersenyum merdu Terakhir bercakap di pantai Tersimpan kehilangan mendekap sendu Kutelan Baca Selengkapnya . . .
Mawar Berduri
Elok nan harum Indah dipandang menyejukkan hati Terlalu sempurna hingga menimbulkan rasa iri Cantik menawan tak tertutupi oleh gelapnya malam Baca Selengkapnya . . .
Si Cantik
Paras eloknya yang berkilau bak mutiara Langitnya cerah berwarna Hingga kata mendung pun lenyap dari Bumi Senang dipuji ceria Mungil Baca Selengkapnya . . .
Dunia Penuh Kuasa
Yang memenangkan akan tetap berkuasa Hidup penuh keteraturan Ada yang diciptakan ilahiah Adapun yang diciptakan alamiah Semboyan aku telah rapuh Baca Selengkapnya . . .
Bersyair dengan Kabar
Menulis di atas kertas bertinta hitam Syair selalu bertanya Bagaimana kabar hari ini? Bagaimana kabar yang akan datang? Apakah semuanya Baca Selengkapnya . . .
Kekuasaan Bertakhta Corona
Ada yang salah pada peradaban Atau ini sekadar akal-akalan Virus kau jadikan alasan Renggut singgasana capai kekuasaan Entah mengapa manusia Baca Selengkapnya . . .
Rindu Tak Bersuara
Kilas balik dari sebuah kenangan Masih dalam bentuk angan Hadir kembali dalam ingatan Selalu menjadi bayangan Terlalu bosan untuk diungkapkan Baca Selengkapnya . . .