Bijak Menggunakan Antibiotik

oleh -
Ilustrasi : Nurfitriani Azizah

MAKASSAR, INTELLIGENT-Kebanyakan dari kalian tentu sudah tidak asing dengan produk kesehatan yang di kenal dengan sebutan antibiotik. Anti biotik adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi akibat infeksi bakteri. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu. Contoh antibiotik yang sering kita jumpai yaitu Amoxicillin, Ampicillin, Tetracycline HCl, Azithromycin, Sulfamethoxazole, dan masih banyak jenis antibiotik sesuai tujuan teurapiknya.

Pemberian antibiotik berfungsi untuk menurunkan jumlah bakteri yang menginfeksi tubuh pasien. Antibiotik bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan, perkembangbiakan bakteri, atau membunuh sel bakteri. Dengan begitu, infeksi bakteri bisa teratasi. Selain menghentikan reproduksi bakteri, antibiotik juga membentuk sistem pertahanan alami tubuh untuk mengeliminasi bakteri tersebut.

Penggunaan antibiotik secara tidak tepat akan mengakibatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Resistensi antibiotik alias kekebalan terhadap antibiotik, adalah kemampuan bakteri untuk menahan efek dari obat, akibatnya bakteri tidak mati setelah pemberian antibiotik dan fungsi obat tersebut tidak berkerja sama sekali pada tubuh. Ketika terjadi resistensi maka bakteri tidak terbunuh dan terus berkembang biak dalam tubuh manusia yang menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Penelitian resistensi antibiotik di indonesia beberapa tahun terakhir mulai banyak dilakukan. Penelitian di RSUD H Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar pada 2016 lalu, mendapati hasil adanya bakteri gram negatif yang resisten terhadap antibiotik ampisilin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan oksitetrasiklin, pada semua ruang perawatan rumah sakit. Berbagai upaya untuk menanggulangi masalah resistensi antibiotika telah banyak dilakukan.

Lantas bagaimana penggunaan antibiotik yang rasional dan aman ?

Berikut beberapa cara agar kita bisa terhindar dari kesalahan  dalam penggunaan antibiotik yang tentunya bisa memberikan efek teurapik yang benar serta menjauhkan kita dari resistensi bakteri terhadap antibiotik ataupun efek samping lain nya, diantaranya :

  1. Jangan berikan antibiotik untuk semua jenis penyakit

Pada beberapa kasus pasien yang di beri antibiotik meski hanya sakit batuk, pilek, dan diare. Padahal, penyakit tersebut umumnya disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Ingat, antibiotik hanya untuk mengatasi infeksi bakteri.

  1. Patuhi jadwal konsumsi antibiotik

Jika Anda ingin efek teurapik yang tercapai maka anda harus patuh dalam mengkonsumsi obat. Mengkonsumsi antibiotik untuk sebagian dari aturan yang diberikan, mengakibatkan bakteri lebih banyak peluang untuk meningkatkan resistensi karena mereka hanya menerima paparan yang rendah terhadap obat.

  1. Jangan mengonsumsi antibiotik yang sudah lama, atau antibiotik yang diresepkan untuk orang lain

Karena pada dasarnya antibiotik di golongkan berdasarkan tempat infeksi yang terjadi.  Jenis antibiotik yang diberikan juga tidak selalu sama dengan semua penyakit yang diderita

  1. Jangan membeli Antibiotik di Apotek secara bebas tanpa resep Dokter

Seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu kepada Dokter untuk mendapatkan diagnosis pengobatan Antibiotik yang tepat. karena penggunaan Antibiotik secara bebas dapat meningkatkan resistensi bakteri di dalam tubuh Anda.

  1. Perhatikan penyimpanan antibiotik

Saat dalam proses penggunaan obat Antibiotik di Rumah pastikan penyimpan obat Antibiotik di tempat sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung untuk mencegah kerusakan obat Antibiotik.

Nah,  ternyata penting untuk kita mengetahui cara menggunakan antibiotik dengan bijak. Ketika digunakan secara tepat, antibiotik memberikan manfaat yang tidak perlu diragukan lagi. Namun bila dipakai atau diresepkan secara tidak tepat (irrational prescribing) dapat menimbulkan kerugian yang luas dari segi kesehatan, ekonomi bahkan untuk generasi mendatang.

*Reporter : Kru 29