MAKASSAR, INTELLIGENT – Aliansi Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar aksi kampanye mogok bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) di depan Pintu I Universitas Hasanuddin, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jumat (21/08).
Aliansi Mahasiswa Unhas memilih untuk mogok membayar UKT disebabkan pihak birokrasi kampus tidak mengeluarkan kebijakan yang mengabulkan tuntutan seluruh mahasiswa.
Hal tersebut disampaikan Jenderal lapangan aksi, Rey. Ia menegaskan bahwa aksi mogok ini akan terus dilakukan sampai kampus Unhas menerbitkan kebijakan untuk menggratiskan biaya pendidikan di masa pandemi Covid-19.
“Kami sudah seringkali melayangkan protes dan permohonan audiensi dengan pihak kampus tapi tidak pernah ditanggapi maka dari itu kami memilih mogok bayar UKT sampai digratiskannya biaya pendidikan selama pandemi,” tegasnya.
Aksi kampanye mogok bayar UKT oleh Aliansi Mahasiswa Unhas berlangsung kondusif sebelum pihak kepolisian dan satuan pengaman (Satpam) yang berada dilokasi membubarkan paksa demonstran.
“Alasan kepolisian tadi membubarkan dengan dalih larangan membakar ban tapi massa aksi ngotot untuk tetap melanjutkan karena tidak ada aturan yg mengatur itu. Kami menanyakan pasal apa yg kami langgar tapi pihak kepolisian tidak menjawab dan langsung memberikan instruksi untuk membubarkan massa aksi bersama pihak satpam kampus,” kata Rey.
Selain pembubaran paksa massa aksi, Rey mengungkapkan sejumlah perlakuan represif juga diterima Aliansi Mahasiswa Unhas dari pihak kepolisian dan Satpam. “Dipukul, ditendang, dan dipiting,” ujarnya.
Kini Aliansi Mahasiswa Unhas tengah mengupayakan tuntutan gratis biaya pendidikan selama masa pandemi Covid-19 dapat terkabul lewat kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
“Sekarang sasarannya di pemerintah, kami lagi menjalin komunikasi di Kota Makassar dan seluruh Indonesia untuk mengadvokasi penggratisan biaya pendidikan selama pandemi,” ujarnya.
*Reporter: Kru-M25