MAKASSAR, INTELLIGENT – Merebaknya COVID-19 berimbas pada pembatasan sosial yang membuat Poltekkes Kemenkes Makassar (Polkesmas) mengimbau pelaksanaan penelitian tugas akhir bagi mahasiswa tingkat akhir dikerjakan tanpa studi lapangan dan berfokus pada penelitian studi literatur.
Studi literatur merupakan metode penelitian menggunakan data yang bersumber dari literatur atau bahan pustaka hasil penelitian ilmiah, baik berupa jurnal, buku, artikel, tesis, disertasi atau dokumen-dokumen lainnya yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.
Ketua Jurusan Gizi, Dr. Nadimin, SKM, M.Kes mengungkapkan, pemberlakuan kebijakan penggantian penelitian studi lapangan menjadi studi literatur merupakan keputusan yang diambil berdasarkan imbauan dari pihak Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar.
“Dari direktorat dan juga dari Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Gizi Indonesia (AIPVOGI) serta masukan dari dosen Jurusan Gizi,” ungkapnya ketika diwawancarai oleh Kru Intelligent, Kamis (02/04).
Ia menambahkan, studi literatur merupakan solusi bagi mahasiswa tingkat akhir yang saat ini tidak dapat melakukan studi lapangan, sehingga tidak dapat menggunakan data primer atau data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti.
“Sebagai solusi dimana mahasiswa mengalami kendala mengumpulkan data primer untuk mencapai tujuan penelitiannya. Bobot suatu hasil penelitian bukan hanya dilihat dari sumber datanya, tapi yang lebih penting dilihat dari masalah penelitiannya, solusi, dan kedalaman pembahasan,” tuturnya.
Disisi lain, sejumlah mahasiswa masih berharap bisa melakukan metode penelitian dengan studi lapangan. Mereka menilai studi lapangan lebih membantu mahasiswa mengetahui solusi pemecahan masalah dibandingkan pengumpulan data melalui studi literatur.
Seperti yang dirasakan salah satu mahasiswa D.III Jurusan Keperawatan Gigi, Yuliani. Ia hanya bisa berharap kebijakan ini dapat mempermudah mahasiswa menyelesaikan tugas akhirnya ditengah pandemi COVID-19.
“Tepatnya pada metode literatur semoga bisa diselesaikan tepat waktu dan dimengerti meski masing-masing pembimbing hanya bisa menjelaskan melalui daring,” ujarnya.
*Reporter : Kru-M15