Detak berdentum, detik berganti
Saat dimana aku mulai tenggelam
Malam bungkam, enggan berucap pada sepi ku
Kelam diam, enggan berdebat melihat sakitku
Segala hal diluar harap perlahan repas
Aku terlelap begitu lamanya hingga hilang membangunkanku
Pikiran yang enggan kosong malah semakin menjadi jadi
Menghancurkan gerbang pertahananku hingga akhirnya kecewa menghampiri
Mungkin harusnya secukupnya saja merasa
Menyederhanakan ingin dengan menakar keahlian
Agar ikhlas tidak menuju siangnya
Hingga mampu meninabobokkan ambisi
Dan kepayahan tak terasa begitu dahsyatnya lagi.
*Karya : Arnanengsi – Jurusan Kesehatan Lingkungan





