MAKASSAR, INTELLIGENT – Poltekkes Kemenkes Makassar (Polkesmas) mengadakan kegiatan Pelepasan Sekaligus Penerimaan Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terpadu Polkesmas secara daring melalui aplikasi Zoom pada 8 Juni 2020.
Pelepasan Sekaligus Penerimaan Mahasiswa PKL Terpadu Polkesmas juga disiarkan secara langsung di akun Facebook resmi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Enrekang dan Kepala Pusat Pendidikan SDM (PPSDM) Kesehatan.
Bupati Kabupaten Enrekang, Drs. Muslimin Bando, M.Pd menyampaikan bahwa pelaksanaan PKL Terpadu Polkesmas secara daring diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Enrekang hingga 24 persen.
“Saya berharap agar menjadi catatan penting buat dosen pembimbing dan adik-adik mahasiswa PKL, mudah-mudahan target kita pada tahun 2021, angka stunting di Enrekang bisa turun 24% di bawah rata-rata,” tuturnya dalam video conference tersebut.
Sementara itu, Kepala PPSDM Kesehatan, Dr. Sugiyanto, S.Pd, M.App.Sc juga berpesan kepada 1.155 mahasiswa PKL Terpadu Polkesmas. Ia berharap mahasiswa dapat memahami persoalan masyarakat Enrekang dan berkolaborasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Saya berharap peserta PKL Terpadu ini dapat memahami berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, memiliki sikap objektif dalam mengambil suatu keputusan, dan dapat menyampaikan pandangan yang baru kepada masyarakat serta dapat berkolaborasi antar berbagai profesi,” ujarnya.
Keputusan pelaksanaan PKL Terpadu Polkesmas yang diadakan secara daring tanpa melibatkan pendapat mahasiswa PKL sempat menuai berbagai kritik dari mahasiswa. Namun, belakangan mahasiswa mulai memahami terkait pelaksanaan PKL daring Polkesmas.
Seperti yang diungkapkan salah satu mahasiswa PKL, Andi Tenry Ola. Ia mengatakan, mekanisme pelaksanaan PKL daring lebih mudah daripada yang dia bayangkan, meskipun terdapat kendala dalam proses wawancara dengan masyarakat.
“Awalnya ji kayak ribet sekali karena tidak tahu bagaimana caranya kita terjun ke masyarakat yang mau di wawancarai. Setelah pembekalan dan diberikan arahan ternyata mudah, walaupun banyak warga yang menolak untuk diwawancarai,” ungkapnya.
*Reporter : Kru-M33