MAKASSAR, INTELLIGENT – Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar saat ini tengah membangun gedung olahraga mini soccer dengan investasi yang mencapai hampir Rp 3 miliar. Proyek yang dibiayai melalui anggaran Belanja Layanan Umum (BLU) ini diresmikan pada 16 April 2024 dan dijadwalkan selesai pada 13 Agustus 2024.
Gedung olahraga mini soccer akan berlokasi di kawasan Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar. Proyek ini direncanakan sebagai pusat kegiatan olahraga dan rekreasi, dilengkapi dengan fasilitas modern yang memungkinkan penyelenggaraan berbagai kegiatan outdoor dan olahraga, baik di tingkat akademik maupun kompetisi olahraga kampus.
Namun, sejumlah mahasiswa menilai pembangunan ini kurang relevan terhadap kebutuhan nyata mahasiswa Poltekkes. Mereka berpendapat bahwa dana tersebut seharusnya lebih diutamakan untuk pengembangan fasilitas yang lebih mendukung program studi kesehatan, seperti pengembangan laboratorium dan klinik, yang lebih langsung berkaitan dengan kurikulum dan prospek karir di bidang kesehatan.
Ilham Putra Utama, SE, Ketua BLU Polkesmas, mengungkapkan bahwa lapangan mini soccer akan selesai dibangun pada 13 Agustus 2024 dan rencananya akan digunakan untuk upacara 17 Agustus.
“Proyek ini rampung tanggal 13 Agustus 2024 jadi rencananya Ini kemungkinan akan dipakai pada saat upacara 17 Agustus,” ungkapnya
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa fasilitas lapangan tersebut dapat digunakan oleh seluruh civitas akademik, termasuk dosen dan pegawai. Akan ada peraturan khusus yang ditetapkan, termasuk jadwal penggunaan khusus untuk mahasiswa.
“Bukan hanya mahasiswa tetapi seluruh civitas akademik dosen pegawai silakan, prosedur-prosedur nya kita akan aturkan kedepannya. untuk untuk mahasiswa pastinya kami akan lihatkan di jam berapa saja masih boleh,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dana untuk pembangunan lapangan olahraga ini berasal dari BLU (Badan Layanan Umum). Alasan dipilihnya lokasi ini adalah karena adanya tanah yang tampak tidak dimanfaatkan. Nantinya, lapangan ini akan digunakan untuk kegiatan upacara, tetapi juga untuk berbagai kegiatan mahasiswa.
“Biaya-biayanya isi dari anggaran BLU, kenapa harus punya minisoccer karena ada tanah yang kelihatannya tidak dimanfaatkan dan sebenarnya bukan hanya itu saja juga di gunakan untuk upacara, kegiatan outdoor mahasiswa,” tutupnya.
Disisi lain, beragam tanggapan didapatkan mengenai pembangunan fasilitas di kalangan mahasiswa.
Rahmansyah, seorang mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Makassar, menuturkan bahwa menurutnya pembangunan lapangan mini soccer di kampus yang fokus pada kesehatan tampak kurang efektif
“Menurut pandangan saya, pembangunan lapangan mini soccer di nilai kurang berguna, dilihat dari bidang kampus poltekkes sendiri yang termasuk kampus kesehatan,” ucapnya.
Ia pun menekankan bahwa lebih bijak jika dana yang dikeluarkan untuk pembangunan lapangan mini soccer digunakan untuk pengembangan fasilitas yang lebih relevan dengan kebutuhan mahasiswa, seperti pengembangan klinik. Tujuannya agar para lulusan dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di dunia kerja nantinya.
“Alangkah lebih bergunanya dana yang di keluarkan untuk pembangunan lapangan di gunakan untuk menunjang beberapa fasilitas yang bermanfaat bagi mahasiswa, seperti terfokus pada pengembangan klinik yang dimiliki polkesmas, agar kelak lulusan dari kampus ini bisa mengimplementasikan ilmu yang didapat serta sebagai lapangan kerja,” tutupnya.
Senada dengan itu Alif Raihan, seorang mahasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar, menyampaikan harapannya terkait pembangunan fasilitas baru ini. Dia berharap pembangunan lapangan mini soccer tidak hanya sebagai hiasan, tetapi benar-benar dapat meningkatkan bakat dan prestasi mahasiswa, tanpa menimbulkan kerugian bagi mereka.
“Harapan saya dibangun nya mini soccer ini dapat meningkatkan bakat yg dimiliki oleh mahasiswa, dapat menunjang prestasi dan tidak merugikan mahasiswa,” harapnya.
Alif juga menambahkan bahwa mahasiswa harus diberikan kesempatan untuk menggunakan lapangan mini soccer sepanjang hari, mengingat lokasi lapangan yang strategis dekat gedung ormawa. Ia berharap jam operasional lapangan di malam hari dapat disesuaikan dengan jam operasional Gedung Ormawa, sehingga dapat mendukung aktivitas mahasiswa yang berlangsung di sana.
“Juga mahasiswa dapat diberikan satu hari full untuk menggunakan lapangan mini soccer tersebut, dan karna lokasi pembangunannya di dalam direktorat yg dimana di lokasi tersebut ada Gedung Ormawa harapannya saya untuk jam malam mini soccer nya di sesuaikan dengan aktifitas mahasiswa dalam Gedung ormawa,” tutupnya.
*Reporter : Kru-02





