MAKASSAR, INTELLIGENT– Keputusan Jurusan Kesehatan Lingkungan untuk mengalih fungsikan Asrama Putri (ASPURI) menjadi ruangan OSCE membawa tanda tanya besar dikalangan mahasiswa Jurusan.
Ain Khaer, selaku Sekretaris Jurusan Kesehatan Lingkungan menjelaskan bahwa alasan pengalihan fungsi tersebut disebabkan karena anggaran yang diberikan kepada jurusan oleh Direktorat hanya sekitar 200 Juta untuk pembangunan ruangan OSCE.
“Anggaran yang disampaikan ke kami adalah 200jt kurang lebih, nah anggaran ini untuk membangun luas ruangan yang sama kapasitasnya dengan asrama, yakin dan percaya tidak cukup 200jt itu,” Ungkapnya.
Selain itu, alasan lain dari dipilihnya gedung asrama sebagai ruangan OSCE dikarenakan usia bangunannya yang sudah sangat tua serta untuk mengefisenkan sarana yang ada.
“Mengefisienkan sarana yang ada, kebetulan juga asrama ini dibangun tahun 1970-an dan 80-an,” tambahnya.
Ia mengungkapkan keputusan yang diambil ini pasti mengalami Pro dan Kotra dikalangan mahasiswa. Namun, keputusan ini diambil demi menghasilkan alumni yang berkualitas.
“Kalau asrama yang hilang itu adalah kenyamanan mahasiswa tapi masih bisa kalau mahasiswa tidak tinggal di asrama kan masih bisa tinggal di luar dan memilih tempat yang layak, dan tetap bisa kuliah. Tapi kalau ruang OSCE tidak dibangun, kita nanti akan tertinggal, kita akan melahirkan alumni, kita akan mencetak alumni yang tidak terstandar, sementara standarisasi menginginkan seperti itu,” jelasnya.
Noffi Anti, salah satu mahaiswa yang pernah tinggal di aspuri merasa kecewa dengan keputusan yang diambil oleh pihak jurusan.
“Sebagai seseorang yang pernah tinggal di asrama putri selama kurang lebih tiga tahun, tentu keputusan menjadikan Aspuri sebagai ruangan OSCE sempat menimbulkan rasa sedih dan keberatan. Banyak dari kami merasa kehilangan tempat tinggal yang selama ini sudah menjadi rumah kedua. Selain itu, biaya tinggal di asrama putri sebelumnya masih sesuai dengan kemampuan keluarga, sedangkan ketika harus pindah, pilihan kos yang tersedia cenderung jauh lebih mahal,” ungkapnya.
Ia berharap dengan dibangunnya ruangan OSCE ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan dapat mendukung proses pembelajaran dan praktek mahasiswa kedepannya sehingga menghasilkan lulusan yang berkompeten.
“Harapan saya ke depannya, semoga ruangan OSCE yang telah dibangun dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses pembelajaran dan pengujian keterampilan mahasiswa. Saya berharap fasilitas yang ada dapat menunjang kegiatan OSCE secara optimal, nyaman, dan profesional sehingga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten,” harapnya.
Ia juga berharap pihak jurusan kedepannya dapat memperhatikan kebutuhan mahasiswa yang berada diluar asrama sehingga tidak kesulitan untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak dan terjangkau.
“Saya berharap pihak kampus juga memperhatikan kebutuhan hunian mahasiswa di luar asrama, agar tidak ada mahasiswa yang merasa kesulitan mencari tempat tinggal yang layak dan terjangkau,” Pungkasnya.





