MAKSSAR, INTELLIGENT – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Poltekkes Kemenkes Makassar kembali menjadi sorotan setelah beberapa ketua HMJ menilai lembaga eksekutif mahasiswa gagal menjalankan fungsi utamanya sebagai penyalur aspirasi. Alih-alih menjadi jembatan komunikasi mahasiswa dan birokrasi, BEM PKM dinilai justru sibuk mengurus internal hingga membuat berbagai keluhan mahasiswa terbengkalai.
Badan Eksekutif Mahaiswa merupakan lembaga eksekutif tertinggi diperguruan tinggi yang bertugas untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, advokasi, koordinasi UKM, serta menjadi agen perubahan, fasilitator, dan jembatan komunikasi antara mahasiswa dan pihak rektorat untuk kesejahteraan dan pengembangan mahasiswa.
Namun, berbeda halnya dikalangan Polkesmas Badan Eksekutif Mahasiswa hanya sibuk dengan internalnya saja. Sehingga mereka mengabaikan suara dan Aspirasi mahasiswa.
Muhammad Agus Syamsudin, selaku Ketua Umum HMJ Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar mengungkapkan kekecewaannya terhadap penyaluran aspirasi mahasiswa oleh BEM PKM yang tidak memiliki tindak lanjut yang jelas.
“Mereka harus menyalurkan aspirasi sebagai penyambung lidahnya aspirasi mahasiswa mahasiswi polkemas secara keseluruhan. Sehingga bisa di bilang terbengkalai aspiranya dari teman-teman mahasiswa. Walaupun memang patut di pungkiri mereka juga kadang bawa ke birokrasi, akan tetapi yang kami sayangkan adalah follow upnya, bagaimana bentuk follow upnya mereka,” ungkapnya.
Ia berharap agar BEM PKM dapat aktif terkait penyampaian dan tindak lanjut terhadap aspirasi mahasiswa.
“kemudian tolong follow upnya, selalu di follow up aspirasinya mahasiswa jangan ki ceritanya di kasih terbengkalai, karna itu curahan hati, coba di antara dari kita ada yang curahan hatinya tidak di sampaikan, pasti lain-lain di rasa jadi tolong kalau ada aspirasi tolong di follow up terus,” harapnya.
Muh Faiz Abdullah selaku ketua Umum HMJ Farmasi juga mengungkapkan kekecewaanya mengenai aspirasi yang setiap tahun masuk ke Badan Eksekutif Mahasiswa namun tidak mendapatkan titik terang.
“Tahun ke tahun pasti masalah-Nya tidak jauh-jauh dari aspirasi. Dan tiap kongres, pasti ada suara dari Farmasi. Soal masalah isu internal, eksternal, dan tidak pernah diangkat sama teman-teman BEM. Bahkan alasannya dari pengurus BEM saja sendiri, dia dari jurusan Farmasi, dia bilang dia tidak tahu soal itu,” ungkapnya.
Ia berharap Badan Eksekutif Mahasiswa kedepannya dapat menjadi ujung tombak dari pengawalan aspirasi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar.
“kami inginnya itu teman-teman dari BEM itu bisa menjadi ujung tombak dari pada pengawalan aspirasi mahasiswa yang ada di kampus ta’,” tutupnya.





