Berbagi Ilmu dan Kebahagiaan untuk Masyarakat, HMJ Biologi FMIPA UNM Gelar Bakti Sosial

oleh -
Panitia dan Peserta Baksos Arigine HMJ Biologi 2025

MAKASSAR, INTELLIGENTHimpunan mahasiswa jurusan Biologi FMIPA UNM menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) di Dusun Borongbulo, Desa Parang Lompo, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa.

Kegiatan bakti sosial ini bertemakan “Bakti Nyata, Mewujudkan Senyum Sejati, Harapan Untuk Semua.”

Muhammad Siddiq Utama selaku ketua Panitia mengungkapkan alasan mengambil tempat baksos tersebut dikarenakan daerah itu merupakan dusun yang cukup terencil dari pusat desa serta incaran kami dari baksos-baksos sebelumnya yang tidak terlaksana.

“Kami memilih lokasi baksos di daerah tersebut, kami melihat dusun tersebut cukup terpencil dari pusat desa, dan lokasi baksos ini juga dulunya tempat baksos tahun-tahun sebelumnya tapi tidak terlaksana, sehingga kami mengambil nya kembali,” ungkapnya.

Ia menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat yang membutuhkan serta sebagai bentu pengabdian langsung dari mahasisiswa kepada masyarakat.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, kegiatan ini menjadi bentuk pengabdian langsung dari mahasiswa kepada masyarakat,” ungkapnya.

Ia berharap kepada panitia dan peserta setelah melaksanakan kegiatan baksos ini dapat membentuk karakter sosial dan kepedulian antar sesama serta mempererat tali silaturahmi diantara kami bukan hanya sebagai agenda tahunan semata.

“Harapan saya panitia dan peserta tidak hanya menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan, tetapi sebagai pengalaman yang dapat membentuk karakter sosial dan kepedulian dan juga semoga kegiatan ini dapat mempererat tali persaudaraan angkatan kami,” harapnya.

Tenri Naila Zahrani selaku peserta baksos mengungkapkan pendapatnya mengenai masalah yang ada didaerah pengadian yang sulit dijangkau.

“Akses jalan menuju dusun Borongbulu sangat rusak sehingga mobil yang kami tumpangi tidak bisa mengantar sampai lokasi. jadi, kami semua harus berjalan dari jalan poros menuju lokasi yang berada diatas gunung sampai memakan waktu 1 jam jalan perjalanan dengan jalan kaki,” ungkapnya

Ia berharap kegiatan ini meninggalkan kesan yang baik dimasyarakat dan berharap agar pemerintah Kabupaten Gowa dapat lebih memerhatikan wilayah terpencil karena akses jalan yang rusak.

“Harapan saya semoga kegiatan ini meninggalkan kesan yang baik di masyarakat dan saya berharap pemerintah Kabupaten Gowa bisa lebih memperhatikan wilayah terpencil seperti ini karena akses jalan yang sangat rusak,” tutupnya.