MAKASSAR,INTELLIGET – Maraknya asap rokok di foodcourt Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar (Polkesmas) telah menciptakan gelombang kekecewaan di kalangan mahasiswa dan pengunjung.
Puluhan mahasiswa dan staf pengajar yang memadati foodcourt setiap harinya mengeluhkan kabut asap rokok yang semakin sulit dihindari. Beberapa di antara mereka yang peka terhadap asap rokok mengatakan bahwa kondisi tersebut merugikan kesehatan mereka dan melanggar hak untuk mendapatkan lingkungan bebas dari paparan asap rokok.
Syahril (bukan nama sebenarnya), salah seorang pengunjung membenarkan bahwa asap rokok semakin mengganggu di area foodcourt. Meskipun peraturan larangan merokok di dalam area ini sudah jelas, pelanggaran terhadap aturan masih terjadi dan merugikan kenyamanan mahasiswa utamanya bagi ia yang merupakan perokok pasif.
“Betul adanya untuk asap rokok, walaupun di situ tertera bahwa area ini adalah area yang bebas rokok namun itu sangat mengganggu para mahasiswa yang tidak merokok. Area tersebut harusnya steril dari asap rokok yang dapat merusak kesehatan,” ucapnya.
Ia juga berharap pihak kampus dapat mengambil langkah yang lebih tegas untuk menangani masalah ini. Ia menyampaikan dukungan terhadap ide untuk memberlakukan denda kepada mereka yang kedapatan merokok di area yang seharusnya bebas asap rokok.
“Saya sangat setuju kalau diberlakukan denda untuk orang yang tidak mengikuti aturan, karena sebagai calon tenaga kesehatan kita seharusnya menjadi contoh bagi orang di luar sana atau yang tidak berkecimpung di dunia kesehatan. Dengan adanya seperti itu saya berharap pihak kampus dapat memberikan sebuah langkah tegas akan adanya asap rokok di kawasan foodcourt,” tuturnya.
Di sisi lain Nur Inizira Mutmainnah, salah satu mahasiswi mengungkapkan ketidaknyamanan setiap mengunjungi foodcourt. ia mengatakan kesadaran yang minim dari para pengunjung menjadi salah satu masalahnya.
“Kami datang ke foodcourt pasti ada saja yang merokok, walaupun sudah dikasi tulisan besar tapi itu lagi kesadaran dari pengunjung di foodcourt itu kurang sekali untuk masalah rokok,” ungkapnya.
Ia pun berharap agar pihak kampus mengeluarkan kebijakan yang tegas terhadap perokok di area kampus, walaupun foodcourt bagian dari layanan umum.
“Untuk pihak kampus lebih menegaskan lagi. kita tahu layanan umum memang tapi kan ya namanya juga untuk menjaga kesehatan itu perlu,” tutupnya.
Reporter : Kru-02





